http://mitoyono.blogspot.com/

Halaman

Jumat, 31 Desember 2010

MAKALAH METODE PENELITIAN BAB IV RERANGKA TEORITIS


BAB IV
RERANGKA TEORITIS DAN PENYUSUNAN HIPOTESIS
Rerangka teori dilakukan dengan tujuan penyusunan hipotesa atau jawaban sementara dari tujuan atau masalah penelitian secara rasional dan logis yang akan diuji secara empiris menggunakan data yang telah dikumpulkan nantinya.  Beberapa pengertian perlu dipahami didalam penyususnan renarang  teori.

ILMU, PENGETAHUAN DAN PENELITIAN ILMIAH

Ilmu (science) dan pengetahuan (knowledge) memiliki definisi yang berbeda. Menurut Suriasumantri (1996): Ilmu adalah adalah sebagian dari pengetahuan dan Ilmu merupakan pengetahuan yang memiliki ciri-ciri ilmiah yaitu memenuhi kriteria sistematis, dapat dibuktikan kebenarannya dan relevan (Laeyendevker, 1983)
Penelitian ilmiah merupakan salah satu proses untuk menghasilkan pengetahuan yang bersifat objektive.  

TEORI
Ada beberapa definisi teori diantaranya:
1.      Kerlinger. Teori ialah serangkaian  asumsi,  konsep,  konstruk,  definisi  dan  proposisi  untuk  menerangkan  suatu  fenomena  secara  sisitematis  dengan  cara  merumuskan  hubungan  antar  konsep.
2.      Uma Sekaran.  Teori adalah kumpulan proposisi umum yang saling berkaitan guna menjelaskan hubungan yang timbul antara beberapa variabel yang diobservasi. 
3.      Davis & Cosenza. Teori dapat didefinisikan sebagai pernyataan saling hubungan yang dapat digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi.
Berdasarkan definisi tersebut maka karakteristik teori  sebagai  berikut;
a.   Harus  konsisten  dengan  teori-teori  sebelumnya  yang memungkinkan  tidak  terjadinya  kontraksi  dalam  teori  keilmuan
     secara  keseluruhan.
b.  Harus  sesuai  dengan  fakta-fakta  empiris,  sebab  teori  yang bagaimanapun  konsistennya  apabila  tidak  didukung  oleh pengujian  empiris  tidak  dapat  diterima  kebenarannya  secara  ilmiah.

MEMBANGUN TEORI  
Ada beberapa  cara pendekatan yang dapat digunakan untuk membangun teori yaitu:
Pendekatan Deduktif
Deduksi merupakan bentuk inferensi yang menurunkan sebuah kesimpulan yang didapatkan melalui penggunaan logika pikiran dengan disertai premis-premsi sebagai bukti. Teori deduktif merupakan suatu teori yang menekankan pada struktur konseptual dan validitas substansialnya. Teori ini juga berfokus pada pembangunan konsep sebelum pengujian empiris.

Pendekatan Induktif 
Induktif menekankan pada pendekatan empiris untuk mendapatkan generalisasi. Penarikan kesimpulan didasarkan pada observasi realitas yang berulang-ulang dan mengembangkan pernyataan-pernyataan yang berfungsi untuk menerangkan serta menjelaskan keberadaan pernyataan-pernyataan tersebut.
  
Logika  Ilmiah 
      Gabungan  antara  logika  deduktif  dan  induktif  dimana  rasionalisme  dan  empirisme  bersama-sama  dalam  suatu  system  dengan  mekanisme  korektif.
KONSEP  -KONSTRUK:
Konsep adalah sejumlah pengertian atau karakteristik yang dikaitkan dengan peristiwa, objek, kondisi, situasi dan perilaku tertentu atau pendapat abstrak yang digeneralisasi dari fakta tertentu (Davis & Cosenza, 1993). Konsep menggambarkan suatu abstraksi yang terbentuk melalui generalisasi dari pengamatan terhadap fenomena – fenomena.
      Construct:  jenis konsep tertentu yang berada dalam tingkatan abstraksi yang lebih tinggi daripada konsep dan diciptakan untuk tujuan teoritis tertentu (Mundrajat Kuncoro). Contoh:  Kinerja adalah konstruk sedangan kinerja keuangan, kinerja manajerial, konerja organisasional adalah konsep.  Kalau digambarkan akan terlihat seperti gambar 3.
Construct  digunakan secara sistematis untuk penelitian ilmiah melui dua cara yaitu:
1.      Mengoperasionalkan construct ke dalam konsep-konsep yang dapat diamati dan diukur menjadi variabel penelitian.
  1. Menghubungakn construct  yang satu dengan yang lain menjadi konstruksi teori

HIPOTESIS
Proposisi
Proposisi  adalah  suatu pernyataan mengenai konsep-konsep yang dapat dinilai benar atau salah jika merujuk kepada fenomena yang dapat diamati. Bilamana suatu proposisi dirumuskan untuk diuji secara empiris, maka disebut hipotesis 

Hipotesa
Hipotesa  adalah  jawaban  sementara  terhadap  masalah penelitian atau pertanyaan penelitian.  Hipotesa  merupakan  salah satu unsur yang perlu ada dalam  peneltian  ilmiah  karena  hipoteasa  adalah  instrumen  kerja  dari  suatu  teori  dan  bersifat  spesifik  yang  siap  diuji  secara  empiris.  Dalam  merumuskan  hipotesa  pernyataannya  harus  merupakan  pencerminan  adanya  hubungan  antara  dua  variabel  atau  lebih.

 

Fungsi hipotesis

Hipotesis menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan proposisi yang dapat diuji secara empiris.  Fungsi dari hipotesis antara lain:
1.      Hipotesis menjelaskan masalah penelitian dan pemecahannya secara rasional.
2.      Hipotesis menyatakan variabel-variabel penelitian yang perlu diuji secara empiris
3.      Hipotesis digunakan sebagai pedoman untuk memilih metode-metode pengujian data
4.      Hipotesis menjadi dasar untu membuat kesimpulan penelitian 

Perumusan Hipotesis

1.      Berupa pernyataan yang mengarah pada tujuan penelitian
2.      Berupa pernyataan yang dirumuskan dengan maksud untuk dapat diuji secara empiris
3.      Berupa pernyataan yang dikembangkan berdasarkan teori-teori yang lebih kuat dibandingkan dengan hipotesis rivalnya.

Bentuk hipotesis dapat berupa:
  1. Pernyataan “jika-maka”
      Hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan”jika-Maka” atau berupa proposisi yang menyatakan hubungan antar variabel dan perbedaan antara dua kelompok atau lebih dalam kaitannya dengan variabel-variabel tertentu yang dapat diuji.
  1. Hipotesis nol
      Hipotesis nol merupakan hipotesis yang menyatakan suatu hubungan antar variabel yang definitif atau eksak sama dengan nol, atau secara umum dinyatakan bahwa tidak ada hubungan atau perbedaan (signifikan) antar variabel yang diteliti
  1. Hipotesis alternatif
      Hipotesis alternatif merupakan lawan pernyataan dari format hipotesis nol yang menunjukkan adanya hubungan atau perbedaan (signifikan) antar variabel yang diteliti

Jenis Hipotesa
      Hipotesa ada tiga macam, yaitu hipotesa penelitian, hipotesa operasional, dan hipotesa statistik.
1.   Hipotesa Penelitian
      Hipotesa penelitian ialah hipotesa yang dibuat peneliti dan dinyatakan dalam bentuk kalimat.
Contoh:
·         Interaksi sistem akuntansi manajemen dan desentralisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial (Ietje, 1998)
2.   Hipotesa Operasional
      Hipotesa operasional ialah mendefinisikan hipotesa secara operasional variable-variabel yang ada didalamnya agar dapat dioperasionalisasikan. Misalnya “desentralisasi“ dioperasionalisasikan sebagai pendelegasian kewenangan.  Hipotesa operasional dijadikan menjadi dua, yaitu hipotesa 0 (hipotesa null) yang bersifat netral dan hipotesa 1 (hipotesa alternative) yang bersifat tidak netral
Maka bunyi hipotesanya:
H0: Interaksi sistem akuntansi manajemen dan pendelegasian kewenangan tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial
H1: Interaksi sistem akuntansi manajemen dan pendelegasian kewenangan berpengaruh terhadap kinerja manajerial

2.  Hipotesa Statistik
Hipotesa statistik ialah hipotesa operasional yang diterjemahkan kedalam bentuk angka-angka statistik sesuai dengan alat ukur yang dipilih oleh peneliti. Contoh: Rata-rata harga saham tahun ini tidak sama dengan Rp 3000, maka hipotesanya berbunyi sebagai berikut:
      H: µ = 0,3
      H1 : µ ¹ 0,3

Uji Hipotesa
      Hipotesa yang sudah dirumuskan perlu diuji.  Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah secara empiris hipotesa 1 atau laternatif tersebut didukung ataukan hipotesa null tidak berhasil ditolak
      Dalam membuat hipotesa ada dua jenis kekeliruan yang kadang dibuat oleh peneliti, yaitu:
a)      Menolak hipotesa yang seharusnya diterima. Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan alpha (a).
b)     Menerima hipotesa yang seharusnya ditolak. Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan beta (b).

VARIABEL  :
      Variabel didefinisikan sebagai “something that may vary or differ” (Brown, 1998:7). Definisi lain yang lebih detil mengatakan bahwa variable “ is simply symbol or a concept that can assume any one of a set of values” (Davis, 1998:23). Variabel merupakan suatu yang mempunyai nilai dan dapat diukur. Variabel merupakan proxy atau representasi dari construct yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai.

Tipe-Tipe Variabel
Variabel Bebas (Independent variable)
      Variabel bebas merupakan variable stimulus atau variable yang mempengaruhi variable lain. Variable bebas merupakan variable yang faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi.
      Variabel Tergantung (dependent variable)
      Variabel tergantung adalah variable yang memberikan reaksi / respon jika dihubungkan dengan varibel bebas. Variabel tergantung adalah adalah variable yang faktornya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh varaibel bebas

Hubungan Antara Variabel Bebas dan Variabel Tergantung
      Pada umumnya orang melakukan penelitian dengan menggunakan lebih dari satu varibel, yaitu variable bebas dan variable tergantung. Kedua varibel tersebut kemudian dicari hubungannya.
Contoh 1
·         Hipotesa penelitian: sistem Sistem Akuntansi Manajemen berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial
·         Variabel bebas: Sistem Akuntansi Manajemen
·         Variabel tergantung: Kinerja Manajerial
      Contoh 2
·         Hipotesa penelitian: Rasio Profitabilitas  mempengaruhi return saham.
·         Variabel bebas: rasio profitabilitas
·         Variabel tergantung: return saham

Variabel Moderat (Moderate variable)
Variabel moderat adalah variable bebas kedua yang sengaja dipilih oleh peneliti untuk menentukan apakah kehadirannya berpengaruh terhadap hubungan antara variable bebas pertama dan variable tergantung. Variabel moderat merupakan variable yang faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk mengetahui apakah varaibel tersebut mengubah hubungan antara variable bebas dan variabel tergantung.
      Contoh: Interaksi sistem akuntansi manajemen dengan desentralisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial.Pada kasus adanya hubungan antara sistem akuntansi manajemen dengan kinerja manajerial, peneliti memilih variable moderatnya ialah “desentralisasi”. Dengan dimasukannya variabel moderat desentralisasi, peneliti ingin mengetahui apakah besaran hubungan kedua varibel tersebut berubah. Jika berubah maka keberadaan variable moderat berperan, sedang jika tidak berubah maka variable moderat tidak mempengaruhi hubungan kedua variabel yang diteliti.
      Variabel Kontrol (Control variable)
      Dalam penelitian peneliti selalu berusaha menghilangkan atau menetralkan pengaruh yang dapat menganggu hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung. Suatu varaibel yang pengaruhnya akan dihilangkan disebut variabel kontrol. Variable kontrol didefinisikan sebagai variabel yang faktornya dikontrol oleh peneliti untuk menetralisasi pengaruhnya. Jika tidak dikontrol varaibel tersebut akan mempengaruhi gejala yang sedang dikaji.
 Contoh:
·         Hipotesa: ada pengaruh kontras warna baju terhadap keputusan membeli di kalangan wanita
·         Variabel bebas: kontras warna
·         Variabel tergantung: keputusan membeli
·         Variabel kontrol: wanita (jenis kelamin)
Pada kasus penelitian di atas variable kontrolnya jenis kelamin wanita. Asumsi peneliti hanya wanita saja yang terpengaruh kontras warna baju jika mereka ingin membelinya.

Variable pengganggu (intervening variable)
      Variabel pengganggu bersifat hipotetikal  artinya secara kongkrit pengaruhnya tidak kelihatan, tetapi secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan antara varaibel bebas dan tergantung yang sedang diteliti. Oleh karena itu, variable pengganggu didefinisikan sebagai variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan varaibel yang sedang diteliti tetapi tidak dapat dilihat, diukur, dan dimanipulasi; pengaruhnya harus disimpulkan dari pengaruh-pengaruh variabel bebas dan variable moderat terhadap gejala yang sedang diteliti.
 Contoh:
·         Hipotesa: Jika tingkat desentralisasi meningkat, maka kinerja manajerial akan  semakin meningkat
·         Variabel bebas: desentralisasi
·         Variabel tergantung: kinerja
·         Variabel penganggu: sistem pengendalian akuntansi

      Skema Hubungan Variabel
      Skema hubungan antar variable menunjukkan adanya pengaruh variable bebas, moderat, kontrol dan pengganggu terhadap variabel tergantung. Skema di bawah ini merupakan model pertama oleh Tuckman (Tuckman 1978).
      Skema di atas dapat dibaca sebagai berikut, focus utama adalah variable bebas dan variable tergantung, peneliti dapat juga mempertimbangkan variable-variabel lainnya yaitu variable moderat dan variable kontrol. Hubungan variable bebas dengan variable tergantung melalui suatu label yang disebut variable pengganggu. Variabel ini bersifat hipotetikal, artinya secara fakta tidak nampak tetapi secara teoritis ada dan mempengaruhi hubungan antara variable bebas dan tergantung.


Skala Nilai Variabel
  1. Variabel Kontinyu : merupakan variabel-variabel penelitian yang memiliki kumpulan nilai yang teratur dalam kisaran tertentu.
  2. Variabel kategoris: merupakan tipe variabel – variabel penelitian yang memiliki nilai berdasarkan kategori tertentu atau lebih dikenal dengan skala nominal
Perlakuan terhadap Variabel
Perlakuan terhadap variabel
  1. Variabel aktif: variabel-variabel penelitian yang dimanipulasi untuk keperl;uan penelitian eksperimen.
  2. Variabel atribut: variabel penelitian yang tidak dapat dimanipulasi

DEFINISI OPERASIONAL

      Definisi operasional : penentuan construct sehingga dapat menjadi variabel yang dapat diukur.  Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam menoperasionalisasikan konstruk sehingga memungkinkan untuk direplikasi oleh pihak lain.
RERANGKA TEORI
Tujuan utama dari penyusunan rerangka teori dengan studi literature adalah:
û  Menemukan dan menentukan variabel-variabel yang akan diteliti. Pada praktiknya, peneliti sering mengalami kesulitan untuk merumuskan masalah yang layak untuk diteliti. Masalah yang diteliti pada hakekatnya merupakan variable-variabel yang akan diteliti. Disamping membantu mengidentifikasi masalah yang akan diteliti, studi literature juga dapat membantu peneliti dalam mendefinisikan variable baik secara konseptual ataupun secara operasional dan yang lebih penting ialah membantu dalam mengidentifikasi adanya hubungan antar variable yang secara konseptual atupun operasional penting untuk diteliti.
û  Membedakan hal-hal yang sudah dilakukan dan menentukan hal-hal yang perlu dilakukan.  Membedakan hal-hal yang sudah dilakukan dan menentukan hal-hal yang perlu dilakukan agar tidak terjadi duplikasi penelitian atau karya di masa lalu yang sudah pernah dilakukan oleh orang lain. Perlu diketahui juga bahwa penelitian masa lalu dapat menjadi bahan atau setidak-tidaknya memberikan gagasan atau inspirasi terhadap penelitian yang akan dilakukan saat ini, khususnya penemuan-penemuan sebelumnya dapat memberikan arahan kepada kita dalam melakukan penelitian saat ini. Kita sering mendapatkan banyak hasil penelitian di masa lalu menyarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut / mendalam mengenai topik yang sudah diteliti.

û  Melakukan sintesa dan memperoleh perspektif baru maksudnya jika seorang peneliti dengan cermat dapat melakukan sintesa hasil hasil penelitian sejenis di masa lalu, maka ada kemungkinan peneliti tersebut menemukan sesuatu yang penting mengenai gejala yang sedang dipertanyakan dan cara-cara bagaimana mengaplikasikan kedalam konteks penelitian saat ini. Pada umunya para peneliti lebih memilih hal-hal yang bersifat spesifik daripada hal-hal yang bersifat umum.

û  Menentukan makna dan hubungan antar variable. ialah menentukan makna dan hubungan antar variable karena semua variable yang diteliti harus diberi nama, didefinisikan dan disatukan dengan masalah yang sudah dirumuskan beserta hipotesanya. Jika seseorang melakukan proses mendefenisikan variable dengan tanpa melakukan studi kepustakaan terlebih dahulu maka kemungkinan yang akan diperoleh ialah kesalahan dalam pendefenisian variabel. Dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti yang bersangkutan akan mendapatkan tuntunan secara teori cara-cara mendefenisikan suatu variable dan juga kemungkinan-kemungkinan adanya variable yang secara konseptual sudah didefinisikan oleh peneliti sebelumnya. Khususnya dalam ilmu-ilmu social dan psikologi, pada umumnya gejala atau variable sudah didefinisikan secara konseptual dan operasional dalam buku-buku teori yang ada.

SUMBER-SUMBER REFERENSI
Beberapa sumber kepustakaan yang dapat digunakan oleh peneliti diantaranya ialah
1)      Abstrak hasil penelitian,
      Abstrak hasil penelitian merupakan salah satu sumber referensi yang isinya merupakan intisari penelitian meliputu: tujuan penelitian, masalah penelitian, metode penelitian yang digunakan serta hasil dan kesimpulan penelitian.  Abstrak menelitian merupakan gambaran singkat dari laporan penelitian.  Dengan membaca abstrak pembuat penelitian akan mengetahui metode yang digunakan sehingga dapat memberikan informasi bagi peneliti selanjutnya mengenai celah penelitian yang masih mungkin dan menarik untuk dilakukan.

2)      Review,
      Review berisi paparan yang melakukan telaah kritis terhadap karya ilmiah baik itu berupa buku, artikel ataupun hasil penelitian.  Review akan memberikan gambaran perbandingan beberapa karya ilmiah dan adakalanya pembaca dapat memperoleh pandangan yang berbeda dari karya ilmiaj yang di review.
3)      Jurnal
      Jurnal berisi karya ilmiah yang sebidang.  Kegunaan utama jurnal ialah dapat digunakan sebagai landasan teori karena pada umumnya berisi hasil-hasil penelitian contohnya: Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Jurnal akuntansi dan keuangan, journal accounting Research.
4)      Buku referensi.
      Buku referensi berisi tulisan yang umum dalam disiplin ilmu tertentu. Buku referensi pada umumnya berisi teori-teori baku yang dapat dijadikan pula sebagai salah satu sumber pencarian landasan teori. 
Cara Pencarian
Cara pencarian kepustakaan dapat dilakukan:
1.      Manual yaitu dengan mengunjungi perpustakaan, tempat-tempat sumber informasi
2.      Menggunakan alat bantu dengan komputer.  Komputer  disambungkan dengan Internet sehingga dapat melakukan pencarian secara online.  Caranya sebagai berikut:
û  Carilah web site yang berfungsi sebagai “search engine”, misalnya www.google.com
û  Masukkan kata kunci kedalam kolom pencarian, misalnya “earning management”
û  Klik kata “search” atau “go”, maka anda akan memperoleh alamat-alamat yang berisi masalah yang kita cari terebut.
û  Tip dalam melakukan pencarian di Internet:
û  Tentukan tujuan pencarian
û  Definisikan secara jelas dan detil tipe informasi yang seperti apa yang dibutuhkan
û  Identifikasikan kata kunci (key word), frasa, atau kategori subyek
û  Pelajari mekanisme pencarian dalam web site tersebut, misalnya penggunaan Logika Boolean yang menggunakan operator pencarian utama: AND, OR, NOT. Menggunakan kata AND berarti kita menyempitkan hasil pencarian dalam mesin tersebut. Menggunakan OR berarti kita memperluas hasil pencarian. Menggunakan NOT akan membuat operator menghilangkan munculnya dokumen-dokumen yang tidak diikutsertakan.
û  Selain Logika Boolean, banyak web site menggunakan metode “Relevancy Ranking” atau menggunakan istilah yang dikenal dengan WAIS (Wide Area Information Information Server). Metode ini menggunakan 3 (tiga) ekspresi sbb: ALL (yang mirip dengan penggunaan AND pada logika Boolean), ANY (yang mirip dengan penggunaan  OR pada logika Boolean), dan PHRASE yang mencarikan dokumen yang mirip atau berdekatan dengan yang dicarinya.

0 komentar:

Posting Komentar



 
Cheap Web Hosting | Top Web Hosts | Great HTML Templates from easytemplates.com.