http://mitoyono.blogspot.com/

Halaman

Jumat, 31 Desember 2010

MAKALAH METODE PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN


BAB I
PENDAHULUAN

Rasa ingin tahu merupakan salah satu sifat yang dimiliki manusia.  Terutama sifat keingintahuan pada segala sesuatu yang menarik perhatiannya.  Manusia selalu menaruh perhatian terutama pada lingkungan disekitar kehidupannya.  Perhatian dan pengamatan terhadap fakta-fakta serta didorong keinginantahuan pada fakta-fakta secara lebih mendalam akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan jawaban.  Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dan memuaskan rasa keingintahuan kemudian menimbulkan motivasi penelitian. 

Rasa ingin tahupun tidak luput di kegiatan bisnis. Dalam upaya memahami fenomena – fenomena yang terjadi serta mencari pemecahan masalah yang terjadi di organisasi kegiatan penelitianpun akhirnya dibutuhkan. Dengan melakukan penelitian diharapkan dapat dipahami esensi mengapa fenomena-fenomena tersebut dapat terjadi, dan hasil penelitian juga dapat dijadikan sebagai alat prediksi kejadian-kejadian masa yang akan datang.  Pemahaman tentang bagaimana melakukan riset yang baik itu dilakukan?  menjadi sesuatu yang penting.

PENELITIAN BISNIS

Dalam bisnis, umumnya penelitian dilakukan untuk memecahkan issues problematic, atau permasalahan yang saling berhubungan dalam bidang akuntansi, keuangan dan manajemen serta pemasaran.  Di bidang akuntansi yang sering diteliti adalah sistem pengendalian akuntansi/manajemen, prosedur, dan praktek anggaran.  Metode costing, persediaan, depresiasi, timeseries dari perilaku earning, transfer pricing, perpajakan dan aliran kas.  Dalam keuangan sering dilakukan penelitian tentang operasi dari institusi keuangan, rasio-rasio keuangan, merger, akuisisi, pembelanjaan perusahaan, perilaku pasar modal.  Riset manajemen dilakukan pada perilaku dan sikap para pekerja, manajemen sumberdaya manusia, dampak perubahan demografis terhadap praktek-praktek manajemen, manajemen operasional, penyusunan strategi dan sistem informasi.  Riset pemasaran mencoba melihat bagaimana mempertahankan dan mencapai image, periklanan, promosi penjualan, distribusi, pengepakan, preferensi konsumen, pengembangan produk baru.

MANAGER DAN PENELITIAN

Mengapa Manajer Butuh Penelitian:
Manajer perlu memahami penelitian dalam rangka memprediksi dan mengendalikan kejadian-kejadian disfungsional yang terjadi dalam organisasinya.  Secara garis besar mengapa manajer perlu mengerti penelitian yang baik adalah dikarenakan (Uma sekaran, 2000):
1.       Untuk membantu mengidentifikasi dan memecahkan permasalahan yang ada dalam organisasinya
2.       Untuk mengetahui dan membedakan mana penelitian yang baik dan yang buruk
3.       Dapat mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh dan effeknya terhadap organisasi
4.       Mengerti resiko dalam pengambilan keputusan, dan mengetahui dengan baik probabilitas terhadap tujuan yang akan dicapai
5.       Dapat mendorong penelitian dan konsulta untuk bekerja secara efektif

APAKAH PENELITIAN ITU?

Apakah yang dimaksud dengan penelitian?  Ada beberapa definisi penelitian diantaranya sebagai berikut:

1.      Research is a systematic attempt to provide answers to questions. Such answer may be abstract and general as is often the case in basic research or they may be highly concrete and specific as is often the case in applied research. (Tuckman 1978:1)
2.      Penelitian adalah investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris dan kritis dari suatu proposisi hipotesis mengenai hubugan tertentu antar fenomena (Kerlinger, 1986)
3.      Penelitian merupakan suatu proses yang sistematis dan objektif yang meliputi pwngumpulan, pencatatan, dan analisis data untuk membantu pengambilan keputusan bisnis (Zikmund, 2000)
4.      Penelitian merupakan suatu penyelidikan  sistematis yang memberikan informasi untuk menuntun keputusan bisnis (Cooper & Emory, 1995)

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat dikatakan bahwa penelitian merupakan cara-cara yang sistematis untuk menjawab masalah yang  sedang diteliti. Kata sistematis merupakan kata kunci yang berkaitan dengan metode ilmiah yang berarti adanya prosedur yang ditandai dengan keteraturan dan ketuntasan.

PENELITIAN ILMIAH

Penelitian ilmiah mempunyai tujuan untuk memecahkan permasalahan dengan cara bertahap, terorganisir, menggunakan metode yang kuat untuk mengidentifikasi problem, mengumpulkan data dan menganalisa data sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan yang valid.  Kerlinger mendefinisikan penelitian ilmiah adalah sebagai penyidikan yang sistematis, terkontrol , empiris dan kritis fenomena-fenomena alami, dengan dipandu teori dan hipotesis-hipotesis tentang hubungan yang diduga terdapat antara fenomena-fenomena itu.

Karakteristik Penelitian Ilmiah

  1. Menyatakan tujuan secara Jelas
            Tujuan penelitian pada dasarnya adalah menjawab permasalahan atau pertanyaan    penelitian.  Perumusan masalah seringkali dinyatakan sebagai langkah pentu dalam           proses penelitian yang baik.
  1. Menggunakan landasan teoritis dan metode pengujian data yang relevan
Penelitian ilmiah menggunakan teori-teori yang kuat dan baik sebagai landasan untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian.  Penelitian ilmiah juga memerlukan penerapan metode pemilihan, pemgumpulan dan analisis data yang relevan untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian
  1. Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji kebenarannya dengan didasarkan atas telaah teori atau berdasarkan pengungkapan data
Penelitian ilmiah dapat mengembangkan hipotesis dengan pendekatan deduktif yaitu pengembangan hipotesis melalui telaah teoritis serta pendekatan induktif yaitu pengembangan hipotesis melalui pengumpulan fakta-fakta yang ada.
  1. Mempunyai kemampuan untuk diuji ulang (replikasi)
  2. Memilih data dengan presisi
Data yang dikumpulkan adalah benar-benar data yang representatif atau dapat mencerminkan kondisi yang sebenarnya
  1. Menarik kesimpulan secara objektif
Kesimpulan selalu didasarkan pada hasil analisis data yang objektif
  1. Menghasilkan penelitian yang memiliki kemampuan untuk digeneralisasi
Hasil penelitian dalam arti temuan  penelitian dapat diterapkan pada lingkup yang lebih luas
  1. Menjelaskan fenomena secara sederhana (parsimony) sehingga penelitian menjadi lebih terfokus
Laporan penelitian sebaiknya menjelaskan fenomena atau masalah penelitian secara sederhana dan terfokus atau parsimony.  Sederhana bukan berarti mengurangi penjelasan mengenai masalah dan tidak memperhatikan faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi masalah tersebut, tetapi penjelasan yang terlalu berlebihan akan mengaburkan focus maslah dan argumentasi ilmiah yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian tersebut.

Sedangkan Davis (1993) menyatakan karakteristik suatu metode ilmiah sebagai berikut:
û  Bersifat kritis & analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat dan benar untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk pemecahan masalah tersebut. 
û  Bersifat Logic artinya adanya metode yang digunakan untuk memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional didasarkan pada bukti-bukti yang tersedia.
û  Bersifat obyektif, artinya obyektivitas itu menghasilkan penyelidikan yang dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.
û  Bersifat konseptual dan teoritis; oleh karena itu, untuk mengarahkan proses penelitian yang dijalankan, peneliti membutuhkan pengembangan konsep dan struktur teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
û  Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada kenyataan / fakta di lapangan.

TUJUAN PENELITIAN

Penelitian bisa memiliki dua tujuan yaitu:
  1. Untuk memecahkan permasalahan saat ini dalam lingkungan kerja disebut dengan riset terapan (applied research).  Perusahaan yang melakukan riset terapan biasanya akan membayar peneliti atau konsultan guna meneliti permasalahan yang mereka hadapi untuk memecahkan masalah.  Hasil-hasil riset terapan akan digunakan:
û  Penelitian Evaluasi (evaluation research) adalah penelitian yang digunakan sebagai dasar pemilihan dari berbagai  alternatif tindakan untukpengambilan keputusan bisnis
û  Penelitian dan Pengembangan (research and development) adalah penelitian yang digunakan untuk pengembangan produk baru atau pengembangan proses untuk menghasilkan produk yang lebih berkualitas
û  Penelitian aksi atau tindakan: bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan atau pendekatan baru dan memecahkan masalah tertentu
  1. Untuk memberikan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan dalam bidang-bidang tertentu sesuai dengan fokus yang diminati oleh peneliti disebut dengan riset dasar (basic research /fundamental research).  Riset ini ditujukan untuk memahami lebih jauh fenomena-fenomena yang terjadi dan bagaimana permasalahan dalam perusahaan-perusahaan dan industri tersebut dapat dipecahkan.  Riset tipe ini juga ditujukan untuk membangun teori.
û  Penelitian Deduktif: tipe penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesa melalui validasi teori atau pengujian applikasi teori pada keadaan tertentu
û  Penelitian Induktif: bertujuan untuk mengembangkan teori atau hipotesa melalui pengungkapan fakta.  Penekanannya pada kebenaran dan realitas fakta

KLASIFIKASI  PENELITIAN

Klasifikasi penelitian berdasarkan Jenis  Data
Jenis – jenis penelitian dibedakan berdasarkan jenis data yang diperlukan secara  umum dibagi menjadi dua: penelitian primer dan penelitian sekunder.
 1.   Penelitian Primer
Penelitian primer membutuhkan data atau informasi dari sumber pertama, biasanya kita sebut dengan responden. Data atau informasi diperoleh melalui pertanyaan tertulis dengan menggunakan kuesioner atau lisan dengan menggunakan metode wawancara. Yang termasuk dalam kategori ini ialah:
a.      Studi Kasus
Studi kasus menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan studinya. Biasanya studi kasus bersifat longitudinal
b.      Survei:
Survei merupakan studi yang bersifat kuantitatif yang digunakan  untuk meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku individu. Pada umumnya survei menggunakan kuesioner sebagai alat pengambil data. Survei menganut aturan pendekatan kuantitatif, yaitu semakin sample besar, semakin hasilnya mencerminkan populasi.
c.       Riset Eksperimental
Riset eksperimental menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan studi. Pada umumnya riset ini menggunakan dua kelompok atau lebih untuk dijadikan sebagai obyek studinya. Kelompok pertama merupakan kelompok yang diteliti sedang kelompok kedua sebagai kelompok pembanding (control group). Penelitian eksperimental menggunakan desain yang sudah baku, terstruktur dan spesifik.
 2.   Penelitian Sekunder 
Penelitian sekunder menggunakan bahan yang bukan dari sumber pertama sebagai sarana untuk memperoleh data atau informasi untuk menjawab masalah yang diteliti. Penelitian ini juga dikenal dengan penelitian yang menggunakan studi kepustakaan dan yang biasanya digunakan oleh para peneliti yang menganut paham pendekatan kualitatif.

Klasifikasi penelitian berdasarkan Paradigma Penelitian

1.          Paradigma Kuantitatif

Paradigma kuntitatif disebut juga paradigma tradisional, positivis, eksperimental atau empiris.  Paradigma kuantitatif menekankan pada pengujian teori – teori melalui pengukuran variabel-variabel peneltitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik.  Paradigma ini biasanya melakukan pendekatan deduktif.
2.          Paradigma Kualitatif
Paradigma kualitatif dinamakan juga pendekatan konstruktifis, naturalistis atau interpretatif atau perspektif postmodern.  Paradigma kualitatif menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas atau natural setting yang holistis, kompleks dan rinci.  Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan induktif.

Klasifikasi Penelitian berdasarkan Karakteristik Masalah
  1. Penelitian Historis: penelitian yang berkaitan dengan permasalahan masa lalu.  Tujuan penelitian historis adalah mengetahui dampak, faktor-faktor dan perkembangan kejadian yang telah lalu yang dapat dipergunakan untuk menjelaskan kejadian sekarang dan mengantisipasi masa yang akan datang
  2. Penelitian deskriptif: penelitian terhadap maslah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Penelitian deskriptif meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian.  Menurut Boyd 1989 penelitian deskriptif berupaya untuk memperoleh deskripsi yang lengkap dan akurat dari suatu situasi.
  3. Studi Kasus dan Lapangan: tujuannya melakukan penyelidikan secara mendalam mengenai subjek tertentu untuk memberikan gambaran lengkap mengenai subjek tertentu
  4. Penelitian Korelasional: penelitian yang bertujuan untuk menentukan ada atau tidaknya hubungan (asosiasi) antara dua variabel atau lebih.  Pelitian korelasional juga menjelaskan seberapa jauh korelasi yang ada diantara variabel yang diteliti.
  5. Penelitian kausal komperatif: penelitian ini melakukan  pengamatan terhadap konsekuensi konsekuensi yang timbul dan menelusuri kembali fakta dari faktor-faktor penyebabnya.  Studi kausal komparatif juga menunjukkan arah hubungan antara vaiabel bebas dengan variabel terikat
  6. Penelitian Eksperimen: Dalam penelitian ini peneliti melakukan manipulasi atau pengedalian terhadap sekurang-kurangnya satu variabel independen.

Jenis Data
  1. Penelitian Opini: merupakan penelitian terhadap fakta berupa opini atau pendapat orang
  2. Penelitian empiris: penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh berdasarkan observasi atau pengalaman.
  3. Penelitian Arsip: penelitian terhadap fakta yang tertulis atau arsip.


CONTOH

OBSERVASI:
Vice president merasakan bahwa proses penganggaran tidak berjalan dengan semestinya.  Para manager terlalu berhati-hati, sehingga terjadi budget slack yang sangat tinggi.  Vice president melakukan observasi terhadap fenomena tersebut dan melihat fenomena ini merupakan suatu permaslahan yang perlu dipecahkan.

PENGUMPULAN DATA AWAL MELALUI WAWANCARA INFORMAL

V.P mencari keterangan pada beberapa manager dan karyawan dibawah naungan manager tersebut. VP menemukan adanya kecemasan para manager terhadap sistem penganggaran.  Manager-manager mempunyai persepsi bahwa sistem informasi yang baru telah direncanakan sebagai alat pengendalian.  Terlihat secara umum bahwa manager yang memiliki anggaran  besar akan diuntungkan ketika dilakukan evaluasi

PENGUMPULAN INFORMASI MELALUI SURVEI LITERATUR

Berdasarkan temuannya, VP mulai membaca literature, artikel yang berhubungan dengan proses penganngaran yang effektif dan menemukan bahwa banyak factor, termasuk temuan dari interview tentang berbagai hal yang menghalangi terjadinya proses penganggaran yang efekti

IDENTIFIKASI MASALAH

Dari hasil observasi, pengumpulan informasi melalui wawancara dan survei literature, VP kemudian mengindentifikasi masalah yang paling berhubungan dengan terjadinya slack anggaran yaitu faktor ketakutan terhadap pemotongan anggaran.

RERANGKA TEORI

Dari indentifikasi masalah kemudian disusun rerangka teori yang kuat untuk mendukung pemecahan masalah yang sedang dihadapi

HIPOTESIS

Berdasarkan teori VP memperkirakan hubungan antara factor-faktor.  Contohnya, ia memuat hipotesa sebagai berikut : ketakutan terhadap pemotongan anggaran menyebabkan terjadinya budget salck pada proses penganggaran.

Pengumpulan Data

Pada tahapan ini VP mengumpulkan data dari para manager secara anonim melalui kuisioner

Analisa Data

VP kemudian menganalisa data untuk melihat apakah terjadi korelasi yang signifikan antara ketakutan terhadap pemotongan anggaran dengan perilaku budget slack.

Deduksi

Jika hasil penelitian ini menunjukkan adanya korelasi yang signifikan antara ketakutan terhadap pemotongan anggaran dengan perilaku budget slack, maka VP perlu melakukan perbaikan system atau memberikan penjelasan karena adanya kemungkinan terjadinya salah persepsi tentang pemotongan anggaran.

Read more »

MAKALAH METODE PENELITIAN BAB II PROSES PENELITIAN


BAB II

PROSES PENELITIAN

      Penelitian merupakan sebagai kegiatan atau usaha yang terorganisir dan sistematis untuk menginvestigasi permasalahan-permasalahan tertentu yang perlu pemecahan.  Serangkaian langkah perlu direncanakan dan dilakukan untuk menemukan jawaban dari issues yang menjadi fokus dalam lingkungan kerja .
      Langkah pertama dari riset itu sendiri adalah mengetahui problem areas (permasalahan ) organisasi dan mengidentifikasi secara jelas serta terinci problem-problem yang ada untuk diteliti dan diretivikasi.  Satu permasalahan  atau berbagai permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian didefinisikan secara jelas, kemudian langkah selanjutnya adalah mengumpulkan informasi, menganalisa data dan menghilangkan problem-problem semu yang mungkin mengikuti problem yang sesungguhnya.  Dengan melakukan kegiatan-kegiatan korektif maka problem tersebut dapat dipecahkan.  Proses riset perlu dilakukan secara sistematis, cermat, kritis, objektif dan logis.
Kita sekarang dapat mengetahui penelitian sebagai sesuatu aktivitas yang terorganisir, sistematis berdasarkan data, kritis membutuhkan pengetahuan atau investigasi pada masalah-masalah tertentu, untuk menemukan solusi yang objektif.  Pada intinya riset memberikan suatu informasi yang memampukan manajer, pihak-pihak pembuat kebijakan  membuat keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan  untuk mengatasi permasalahan.
Dalam buku Uma Sekaran proses penelitian dimulai dari:
1.      Perumusan masalah melalui obeservasi terhadap hal-hal yang menarik bagi peneliti dan pengumpulan data awal serta survey.
2.      Melakukan telaah kritis berdasarkan rerangka teori yang ada dalam upaya merumuskan hipotesis
3.      Merumuskan Hipotesis
4.      Merancang desain penelitian
5.      Mengumpulkan data, menganalisa data dan melakukan intepretasi  hasil untuk membuat kesimpulan apakah hasil penelitian tersebut  mendukung hipotesa penelitian (Hipotesa Alternatif) ataukan tidak berhasil menolak hipotesa rival (Hipotesa Null)

Mengidentifikasi Masalah
Tahapan perumusan masalah merupakan tahap pertama dalam melakukan penelitian. Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam penelitian, karena semua jalannya penelitian akan dituntun oleh perumusan masalah. Tanpa perumusan masalah yang jelas, maka peneliti akan kehilangan arah dalam melakukan penelitian.

Rerangka Teori
      Pada tahapan ini peneliti melakukan apa yang disebut dengan telaah literatur dengan cara mempelajari buku-buku referensi dan hasil penelitian sejenis sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang lain. Tujuannya ialah untuk mendapatkan landasan teori yang kuat  mengenai masalah penelitian. Telaah teori merupakan landasan peneliti untuk memahami masalah yang diteliti sesuai dengan kerangka berpikir yang ilmiah dan rasional.
Membuat Hipotesa
      Penyusunan hipotesa dilakukan setelah ada telaah literatur terhadap teori dan hasil –hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan tujuan penelitian.  Hipotesa merupakan dugaan sementara atau jawaban sementara dari masalah penelitian.   Tidak semua penelitian memerlukan hipotesa misalnya penelitian deskriptif. 
 Menyusun Desain Penelitian
      Desai penelitian merupakan dasar dalam melakukan penelitian.  Desain penelitian dimulai dari sampel yang dipilih samapi dengan bagaimana cara melakukan intepretasi terhadap hasil penelitian.
 Pengumpulan, Analisa Data Dan Intepretasi Hasil
      Pengumpulan data merupakan tahap penting dari penelitian karena dari data inilah kemudian ditarik kesimpulan.  Setalah tahapan pengumpulan data dilakukan maka kemudian data tersebut dional dan dianalisa.  Hasil analisa data lalu diintepretasikan untuk mengetahui apakah dapat menjawab permasalahan atau pertanyaan penelitian.
Deduksi/penarikan kesimpulan
      Kesimpulan harus didasarkan atas data yang ada apakah: Menerima atau tidak mendukung hipotesa penelitian dan Menjawab pertanyaan penelitian.
Read more »

MAKALAH METODE PENELITIAN BAB III RUMUSAN MASALAH


BAB III

PERUMUSAN MASALAH

Pemilihan masalah penelitian merupakan tahap yang penting dalam melakukan penelitian, karena pada hakekatnya penelitian dilakukan untuk menjawab masalah penelitian.  Kesalahan merumuskan masalah penelitian akan mempengaruhi pada hasil penelitian.  Perumusan masalah dapat dilakukan dengan melakukan pengumpulan data awal melalui telaah literatur dan survei serta observasi dalam rangka menemukan masalah.   Salah satu cara untuk membuat perumusan masalah yang baik ialah dengan melakukan proses penyempitan masalah dari yang sangat umum menjadi lebih khusus dan pada akhirnya menjadi masalah yang spesifik dan siap untuk diteliti. 

KRITRIA PEMILIHAN MASALAH
Kriteria  dalam melakukan pemilihan dan perumusan masalah yang perlu diperhatikan  adalah sebagai berikut:
a.      Masalah yang diangkat merupakan masalah yang menarik untuk diteliti.  Masalah dikatakan menarik untuk diteliti jika masalah memiliki kontribusi yang signifikasi terhadap teori maupun praktis.
Signifikansi terhadap teori maksudnya adalah :
û  Hasil penelitian memberikan kontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan.  Hasil penelitian dapat memverivikasi teori atau membangun teori.
û  Pihak yang terkait dan tertarik bidang penelitian si peneliti mengakui bahwa penelitian tersebut merupakan penelitian yang penting untuk dilakukan
û  Hasil penelitian layak untuk dipublikasikan
Signifikansi terhadap praktik maksudnya adalah hasil penelitian mempunyai nilai-nilai praktis yang akan bermanfaat bagi praktisi untuk mengembangkan organisasinya sesuai dengan masalah yang akan diteliti.
b.      Masalah dapat dirumuskan secara jelas dan tidak bermakna ganda (ambiguity).  Masalah dapat dinyatakan dalam bentuk pernyataan penelitian atau dengan pertanyaan penelitian.  Bentuk pertanyaan penelitian lebih umum digunakan daripada bentuk pernyataan penelitian.

c.       Masalah tersebut dapat diuji melalui pengumpulan dan analisis data Masalah harus dapat diuji dengan menggunakan metode empiris, yaitu dimungkinkan adanya pengumpulan data yang akan digunakan sebagai bahan untuk menjawab masalah yang sedang diteliti.

d.     Masalah yang dipecahkan sesuai dengan waktu dan biaya yang tersedia Ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab oleh seorang peneliti jika ingin mengetahui kelayakan masalah yang dipilih: 1) apakah masalah tersebut dalam jangkauan peneliti? 2) apakah peneliti mempunyai cukup waktu untuk melakukan penelitian dengan persoalan tersebut? 3) apakah peneliti dapat mengakses data akan digunakan? 4) apakah peneliti memiliki alasan khusus yang dapat dipercaya untuk  memperoleh jawaban dari masalah yang rumuskan? 5) apakah metode yang diperlukan sudah  dikuasai?

e.      Kemampuan peneliti untuk melakukan penelitian terhadap masalah yang dirumuskan.  Dalam memilih masalah peneliti perlu mempertimbangkan masalah terebut dengan kemampuan pengetahuan dan ilmu yang dimilikinya.  Apakah latar belakang peneliti mendukung penelitian yang akan dilakukan.

TIPE MASALAH

Tipe masalah menurut Uma Sekaran diklasifikasikan kedalam empat bentuk yaitu:
1.      Masalah saat ini yang perlu dicarikan jawaban pemecahannya atau solusinya. 
2.      Masalah yang terjadi pada area tertentu yang memerlukan perbaikan atau pembenahan
3.      Masalah yang berhubungan dengan persoalan teoritis yang perlu untuk diteliti guna menjelaskan fenomena yang terjadi
4.      Masalah yang berupa pertanyaan penelitian yang memerlukan jawaban empiris.

SUMBER PENEMUAN MASALAH

1. Pengumpulan data yang ada di dalam perusahaan
      Wawancara tidak struktur, wawancara terstruktur dan penelitian kepustakaan akan membantu peneltiti untuk mendifinisikan masalah sera lebih spesifik membantu mencari teori mengenai variabel-variabel yang mungkin berhubungan dengan permasalahan.  Sifat informasi yang dibutuhkan oleh peneliti untuk tujuan tersebut dikategorikan sebagai berikut:
a.                 Informasi mengenai latar belakang organisasi atau faktor-faktor kontekstual
b.                Filosofi perusahaan, kebijakan-kebijakan perusahaan dan aspek-aspek struktural lainnya
c.                 Persepsi, sikap dan perilaku para karyawan dalam organisasi dan terhadap sistem yang dipakai

2. Survey literatur

      Merupakan tahapan pengumpulan dan review terhadap dokumen-dokumen yang relevan, baik dokumen terpublikasi maupun yang belum terpublikasi secara komprehensif tentang permasalahan.  Literatur survey merupakan data sekunder.  Survey literatur dilakukan untuk melihat  apakah ada variabel-variabel kritis yang tidak dipertimbangkan atau variabel tersebut tidak terlihat ketika wawancara.
Sumber literatur survey adalah:
a.      Literatur-litertur yang tidak dipublikasikan
b.      Literatur yang dipublikasikan
c.       Untuk literatur terpublikasikan bisa berupa:
¨        Buku Teks
¨        Jurnal merupakan jenis literatur yang berisi artikel-artikel yang menelaah berbagai macam konsep-konsep teoritis
¨        Text Databases: merupakan jenis literatur yang berisikan kompilasi daftar buku, jurnal, majalah atau literatur lainnya yang dipublikasikan
¨        secara periodik, yang bisa dalam bentuk buku, disket, web site , compact disk (CD ROMs)

Metode penemuan masalah Masalah

1.      Pendekatan Formal
  1. Metode Analog
Metode ini menggunakan pengetahuan yang diperoleh dari hasil penelitian pada bidang tertentu untuk menentukan masalah penelitian pada bidang yang lain yang terkait.
  1. Metode Renovasi
Masalah penelitian ditentukan dengan cara memperbaiki atau menganti komponen teori atau metode yang kurang relevan dengan komponen teori atau metode lain yang lebih efektif
  1. Metode dialektis
Masalah penelitian yang diusulkan untuk pengembangan terhadap teori atau metode yang telah ada
  1. Metode Morfologi
Merupakan metode dengan pendekatan analisis pada berbagai kemungkinan kombinasi bidang masalah peenelitian yang saling berhubungan dalam bentuk matrik
  1. Metode Dekomposisi
Membagi masalah ke dalam elemen –elemen yang lebih spesifik
  1. Metode Agregasi
Menggunakan hasil beberapa penelitian dari berbagaia bidang penelitian yang berbeda untuk menentukan suatu maslaha penelitian yang lebih kompleks.
2.      Pendekatan non formal
  1. Metode perkiraan
      Didasarkan intuisi pembuatan keputusan mengenai situasi tertentu yang diperkirakan mempunyai potensi masalah
  1. Metode fenomenologi
            Berdasarkan observasi terhadap fakta atau kejadian
  1. Metode konsensus
Didasarkan konsensus dalam praktik bisnis
  1. Metode pengalaman
Didasarkan pengalaman perusahaan atau orang – orang dalam perusahaan.

PERUMUSAN MASALAH
Strategi untuk merumuskan masalah  dapat menggunakan pedoman yaitu:
û  Perumusan masalah dengan mengeksperisian hubungan antar dua variabel atau lebih
û  Masalah dirumuskan secara jelas, Jika  perumusan masalah dalam bentuk pertanyaan penelitian maka pertanyaan penelitian itu dapat dipahami.

KESALAHAN UMUM DALAM PERUMUSAN MASALAH
1.               Peneliti mengumpulkan data tanpa rencana atau tujuan penelitian yang jelas
2.               Peneliti memperoleh data dan berusaha untuk merumuskan masalah penelitian hanya didasarkan data yang ada
3.               Peneliti merumuskan masalah penelitian terlalu umum dan ambiguitas yang menyulitkan interpretasi serta pembuatan kesimpulan
4.               Peneliti menemukan masalah tetapi tidak melakukan literatur review terhadap hasil-hasil penelitian sebelumnya
5.               Masalah yang dirumuskan kurang memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori.
Read more »

MAKALAH METODE PENELITIAN BAB IV RERANGKA TEORITIS


BAB IV
RERANGKA TEORITIS DAN PENYUSUNAN HIPOTESIS
Rerangka teori dilakukan dengan tujuan penyusunan hipotesa atau jawaban sementara dari tujuan atau masalah penelitian secara rasional dan logis yang akan diuji secara empiris menggunakan data yang telah dikumpulkan nantinya.  Beberapa pengertian perlu dipahami didalam penyususnan renarang  teori.

ILMU, PENGETAHUAN DAN PENELITIAN ILMIAH

Ilmu (science) dan pengetahuan (knowledge) memiliki definisi yang berbeda. Menurut Suriasumantri (1996): Ilmu adalah adalah sebagian dari pengetahuan dan Ilmu merupakan pengetahuan yang memiliki ciri-ciri ilmiah yaitu memenuhi kriteria sistematis, dapat dibuktikan kebenarannya dan relevan (Laeyendevker, 1983)
Penelitian ilmiah merupakan salah satu proses untuk menghasilkan pengetahuan yang bersifat objektive.  

TEORI
Ada beberapa definisi teori diantaranya:
1.      Kerlinger. Teori ialah serangkaian  asumsi,  konsep,  konstruk,  definisi  dan  proposisi  untuk  menerangkan  suatu  fenomena  secara  sisitematis  dengan  cara  merumuskan  hubungan  antar  konsep.
2.      Uma Sekaran.  Teori adalah kumpulan proposisi umum yang saling berkaitan guna menjelaskan hubungan yang timbul antara beberapa variabel yang diobservasi. 
3.      Davis & Cosenza. Teori dapat didefinisikan sebagai pernyataan saling hubungan yang dapat digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi.
Berdasarkan definisi tersebut maka karakteristik teori  sebagai  berikut;
a.   Harus  konsisten  dengan  teori-teori  sebelumnya  yang memungkinkan  tidak  terjadinya  kontraksi  dalam  teori  keilmuan
     secara  keseluruhan.
b.  Harus  sesuai  dengan  fakta-fakta  empiris,  sebab  teori  yang bagaimanapun  konsistennya  apabila  tidak  didukung  oleh pengujian  empiris  tidak  dapat  diterima  kebenarannya  secara  ilmiah.

MEMBANGUN TEORI  
Ada beberapa  cara pendekatan yang dapat digunakan untuk membangun teori yaitu:
Pendekatan Deduktif
Deduksi merupakan bentuk inferensi yang menurunkan sebuah kesimpulan yang didapatkan melalui penggunaan logika pikiran dengan disertai premis-premsi sebagai bukti. Teori deduktif merupakan suatu teori yang menekankan pada struktur konseptual dan validitas substansialnya. Teori ini juga berfokus pada pembangunan konsep sebelum pengujian empiris.

Pendekatan Induktif 
Induktif menekankan pada pendekatan empiris untuk mendapatkan generalisasi. Penarikan kesimpulan didasarkan pada observasi realitas yang berulang-ulang dan mengembangkan pernyataan-pernyataan yang berfungsi untuk menerangkan serta menjelaskan keberadaan pernyataan-pernyataan tersebut.
  
Logika  Ilmiah 
      Gabungan  antara  logika  deduktif  dan  induktif  dimana  rasionalisme  dan  empirisme  bersama-sama  dalam  suatu  system  dengan  mekanisme  korektif.
KONSEP  -KONSTRUK:
Konsep adalah sejumlah pengertian atau karakteristik yang dikaitkan dengan peristiwa, objek, kondisi, situasi dan perilaku tertentu atau pendapat abstrak yang digeneralisasi dari fakta tertentu (Davis & Cosenza, 1993). Konsep menggambarkan suatu abstraksi yang terbentuk melalui generalisasi dari pengamatan terhadap fenomena – fenomena.
      Construct:  jenis konsep tertentu yang berada dalam tingkatan abstraksi yang lebih tinggi daripada konsep dan diciptakan untuk tujuan teoritis tertentu (Mundrajat Kuncoro). Contoh:  Kinerja adalah konstruk sedangan kinerja keuangan, kinerja manajerial, konerja organisasional adalah konsep.  Kalau digambarkan akan terlihat seperti gambar 3.
Construct  digunakan secara sistematis untuk penelitian ilmiah melui dua cara yaitu:
1.      Mengoperasionalkan construct ke dalam konsep-konsep yang dapat diamati dan diukur menjadi variabel penelitian.
  1. Menghubungakn construct  yang satu dengan yang lain menjadi konstruksi teori

HIPOTESIS
Proposisi
Proposisi  adalah  suatu pernyataan mengenai konsep-konsep yang dapat dinilai benar atau salah jika merujuk kepada fenomena yang dapat diamati. Bilamana suatu proposisi dirumuskan untuk diuji secara empiris, maka disebut hipotesis 

Hipotesa
Hipotesa  adalah  jawaban  sementara  terhadap  masalah penelitian atau pertanyaan penelitian.  Hipotesa  merupakan  salah satu unsur yang perlu ada dalam  peneltian  ilmiah  karena  hipoteasa  adalah  instrumen  kerja  dari  suatu  teori  dan  bersifat  spesifik  yang  siap  diuji  secara  empiris.  Dalam  merumuskan  hipotesa  pernyataannya  harus  merupakan  pencerminan  adanya  hubungan  antara  dua  variabel  atau  lebih.

 

Fungsi hipotesis

Hipotesis menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan proposisi yang dapat diuji secara empiris.  Fungsi dari hipotesis antara lain:
1.      Hipotesis menjelaskan masalah penelitian dan pemecahannya secara rasional.
2.      Hipotesis menyatakan variabel-variabel penelitian yang perlu diuji secara empiris
3.      Hipotesis digunakan sebagai pedoman untuk memilih metode-metode pengujian data
4.      Hipotesis menjadi dasar untu membuat kesimpulan penelitian 

Perumusan Hipotesis

1.      Berupa pernyataan yang mengarah pada tujuan penelitian
2.      Berupa pernyataan yang dirumuskan dengan maksud untuk dapat diuji secara empiris
3.      Berupa pernyataan yang dikembangkan berdasarkan teori-teori yang lebih kuat dibandingkan dengan hipotesis rivalnya.

Bentuk hipotesis dapat berupa:
  1. Pernyataan “jika-maka”
      Hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan”jika-Maka” atau berupa proposisi yang menyatakan hubungan antar variabel dan perbedaan antara dua kelompok atau lebih dalam kaitannya dengan variabel-variabel tertentu yang dapat diuji.
  1. Hipotesis nol
      Hipotesis nol merupakan hipotesis yang menyatakan suatu hubungan antar variabel yang definitif atau eksak sama dengan nol, atau secara umum dinyatakan bahwa tidak ada hubungan atau perbedaan (signifikan) antar variabel yang diteliti
  1. Hipotesis alternatif
      Hipotesis alternatif merupakan lawan pernyataan dari format hipotesis nol yang menunjukkan adanya hubungan atau perbedaan (signifikan) antar variabel yang diteliti

Jenis Hipotesa
      Hipotesa ada tiga macam, yaitu hipotesa penelitian, hipotesa operasional, dan hipotesa statistik.
1.   Hipotesa Penelitian
      Hipotesa penelitian ialah hipotesa yang dibuat peneliti dan dinyatakan dalam bentuk kalimat.
Contoh:
·         Interaksi sistem akuntansi manajemen dan desentralisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial (Ietje, 1998)
2.   Hipotesa Operasional
      Hipotesa operasional ialah mendefinisikan hipotesa secara operasional variable-variabel yang ada didalamnya agar dapat dioperasionalisasikan. Misalnya “desentralisasi“ dioperasionalisasikan sebagai pendelegasian kewenangan.  Hipotesa operasional dijadikan menjadi dua, yaitu hipotesa 0 (hipotesa null) yang bersifat netral dan hipotesa 1 (hipotesa alternative) yang bersifat tidak netral
Maka bunyi hipotesanya:
H0: Interaksi sistem akuntansi manajemen dan pendelegasian kewenangan tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial
H1: Interaksi sistem akuntansi manajemen dan pendelegasian kewenangan berpengaruh terhadap kinerja manajerial

2.  Hipotesa Statistik
Hipotesa statistik ialah hipotesa operasional yang diterjemahkan kedalam bentuk angka-angka statistik sesuai dengan alat ukur yang dipilih oleh peneliti. Contoh: Rata-rata harga saham tahun ini tidak sama dengan Rp 3000, maka hipotesanya berbunyi sebagai berikut:
      H: µ = 0,3
      H1 : µ ¹ 0,3

Uji Hipotesa
      Hipotesa yang sudah dirumuskan perlu diuji.  Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah secara empiris hipotesa 1 atau laternatif tersebut didukung ataukan hipotesa null tidak berhasil ditolak
      Dalam membuat hipotesa ada dua jenis kekeliruan yang kadang dibuat oleh peneliti, yaitu:
a)      Menolak hipotesa yang seharusnya diterima. Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan alpha (a).
b)     Menerima hipotesa yang seharusnya ditolak. Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan beta (b).

VARIABEL  :
      Variabel didefinisikan sebagai “something that may vary or differ” (Brown, 1998:7). Definisi lain yang lebih detil mengatakan bahwa variable “ is simply symbol or a concept that can assume any one of a set of values” (Davis, 1998:23). Variabel merupakan suatu yang mempunyai nilai dan dapat diukur. Variabel merupakan proxy atau representasi dari construct yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai.

Tipe-Tipe Variabel
Variabel Bebas (Independent variable)
      Variabel bebas merupakan variable stimulus atau variable yang mempengaruhi variable lain. Variable bebas merupakan variable yang faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi.
      Variabel Tergantung (dependent variable)
      Variabel tergantung adalah variable yang memberikan reaksi / respon jika dihubungkan dengan varibel bebas. Variabel tergantung adalah adalah variable yang faktornya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh varaibel bebas

Hubungan Antara Variabel Bebas dan Variabel Tergantung
      Pada umumnya orang melakukan penelitian dengan menggunakan lebih dari satu varibel, yaitu variable bebas dan variable tergantung. Kedua varibel tersebut kemudian dicari hubungannya.
Contoh 1
·         Hipotesa penelitian: sistem Sistem Akuntansi Manajemen berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial
·         Variabel bebas: Sistem Akuntansi Manajemen
·         Variabel tergantung: Kinerja Manajerial
      Contoh 2
·         Hipotesa penelitian: Rasio Profitabilitas  mempengaruhi return saham.
·         Variabel bebas: rasio profitabilitas
·         Variabel tergantung: return saham

Variabel Moderat (Moderate variable)
Variabel moderat adalah variable bebas kedua yang sengaja dipilih oleh peneliti untuk menentukan apakah kehadirannya berpengaruh terhadap hubungan antara variable bebas pertama dan variable tergantung. Variabel moderat merupakan variable yang faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk mengetahui apakah varaibel tersebut mengubah hubungan antara variable bebas dan variabel tergantung.
      Contoh: Interaksi sistem akuntansi manajemen dengan desentralisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial.Pada kasus adanya hubungan antara sistem akuntansi manajemen dengan kinerja manajerial, peneliti memilih variable moderatnya ialah “desentralisasi”. Dengan dimasukannya variabel moderat desentralisasi, peneliti ingin mengetahui apakah besaran hubungan kedua varibel tersebut berubah. Jika berubah maka keberadaan variable moderat berperan, sedang jika tidak berubah maka variable moderat tidak mempengaruhi hubungan kedua variabel yang diteliti.
      Variabel Kontrol (Control variable)
      Dalam penelitian peneliti selalu berusaha menghilangkan atau menetralkan pengaruh yang dapat menganggu hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung. Suatu varaibel yang pengaruhnya akan dihilangkan disebut variabel kontrol. Variable kontrol didefinisikan sebagai variabel yang faktornya dikontrol oleh peneliti untuk menetralisasi pengaruhnya. Jika tidak dikontrol varaibel tersebut akan mempengaruhi gejala yang sedang dikaji.
 Contoh:
·         Hipotesa: ada pengaruh kontras warna baju terhadap keputusan membeli di kalangan wanita
·         Variabel bebas: kontras warna
·         Variabel tergantung: keputusan membeli
·         Variabel kontrol: wanita (jenis kelamin)
Pada kasus penelitian di atas variable kontrolnya jenis kelamin wanita. Asumsi peneliti hanya wanita saja yang terpengaruh kontras warna baju jika mereka ingin membelinya.

Variable pengganggu (intervening variable)
      Variabel pengganggu bersifat hipotetikal  artinya secara kongkrit pengaruhnya tidak kelihatan, tetapi secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan antara varaibel bebas dan tergantung yang sedang diteliti. Oleh karena itu, variable pengganggu didefinisikan sebagai variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan varaibel yang sedang diteliti tetapi tidak dapat dilihat, diukur, dan dimanipulasi; pengaruhnya harus disimpulkan dari pengaruh-pengaruh variabel bebas dan variable moderat terhadap gejala yang sedang diteliti.
 Contoh:
·         Hipotesa: Jika tingkat desentralisasi meningkat, maka kinerja manajerial akan  semakin meningkat
·         Variabel bebas: desentralisasi
·         Variabel tergantung: kinerja
·         Variabel penganggu: sistem pengendalian akuntansi

      Skema Hubungan Variabel
      Skema hubungan antar variable menunjukkan adanya pengaruh variable bebas, moderat, kontrol dan pengganggu terhadap variabel tergantung. Skema di bawah ini merupakan model pertama oleh Tuckman (Tuckman 1978).
      Skema di atas dapat dibaca sebagai berikut, focus utama adalah variable bebas dan variable tergantung, peneliti dapat juga mempertimbangkan variable-variabel lainnya yaitu variable moderat dan variable kontrol. Hubungan variable bebas dengan variable tergantung melalui suatu label yang disebut variable pengganggu. Variabel ini bersifat hipotetikal, artinya secara fakta tidak nampak tetapi secara teoritis ada dan mempengaruhi hubungan antara variable bebas dan tergantung.


Skala Nilai Variabel
  1. Variabel Kontinyu : merupakan variabel-variabel penelitian yang memiliki kumpulan nilai yang teratur dalam kisaran tertentu.
  2. Variabel kategoris: merupakan tipe variabel – variabel penelitian yang memiliki nilai berdasarkan kategori tertentu atau lebih dikenal dengan skala nominal
Perlakuan terhadap Variabel
Perlakuan terhadap variabel
  1. Variabel aktif: variabel-variabel penelitian yang dimanipulasi untuk keperl;uan penelitian eksperimen.
  2. Variabel atribut: variabel penelitian yang tidak dapat dimanipulasi

DEFINISI OPERASIONAL

      Definisi operasional : penentuan construct sehingga dapat menjadi variabel yang dapat diukur.  Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam menoperasionalisasikan konstruk sehingga memungkinkan untuk direplikasi oleh pihak lain.
RERANGKA TEORI
Tujuan utama dari penyusunan rerangka teori dengan studi literature adalah:
û  Menemukan dan menentukan variabel-variabel yang akan diteliti. Pada praktiknya, peneliti sering mengalami kesulitan untuk merumuskan masalah yang layak untuk diteliti. Masalah yang diteliti pada hakekatnya merupakan variable-variabel yang akan diteliti. Disamping membantu mengidentifikasi masalah yang akan diteliti, studi literature juga dapat membantu peneliti dalam mendefinisikan variable baik secara konseptual ataupun secara operasional dan yang lebih penting ialah membantu dalam mengidentifikasi adanya hubungan antar variable yang secara konseptual atupun operasional penting untuk diteliti.
û  Membedakan hal-hal yang sudah dilakukan dan menentukan hal-hal yang perlu dilakukan.  Membedakan hal-hal yang sudah dilakukan dan menentukan hal-hal yang perlu dilakukan agar tidak terjadi duplikasi penelitian atau karya di masa lalu yang sudah pernah dilakukan oleh orang lain. Perlu diketahui juga bahwa penelitian masa lalu dapat menjadi bahan atau setidak-tidaknya memberikan gagasan atau inspirasi terhadap penelitian yang akan dilakukan saat ini, khususnya penemuan-penemuan sebelumnya dapat memberikan arahan kepada kita dalam melakukan penelitian saat ini. Kita sering mendapatkan banyak hasil penelitian di masa lalu menyarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut / mendalam mengenai topik yang sudah diteliti.

û  Melakukan sintesa dan memperoleh perspektif baru maksudnya jika seorang peneliti dengan cermat dapat melakukan sintesa hasil hasil penelitian sejenis di masa lalu, maka ada kemungkinan peneliti tersebut menemukan sesuatu yang penting mengenai gejala yang sedang dipertanyakan dan cara-cara bagaimana mengaplikasikan kedalam konteks penelitian saat ini. Pada umunya para peneliti lebih memilih hal-hal yang bersifat spesifik daripada hal-hal yang bersifat umum.

û  Menentukan makna dan hubungan antar variable. ialah menentukan makna dan hubungan antar variable karena semua variable yang diteliti harus diberi nama, didefinisikan dan disatukan dengan masalah yang sudah dirumuskan beserta hipotesanya. Jika seseorang melakukan proses mendefenisikan variable dengan tanpa melakukan studi kepustakaan terlebih dahulu maka kemungkinan yang akan diperoleh ialah kesalahan dalam pendefenisian variabel. Dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti yang bersangkutan akan mendapatkan tuntunan secara teori cara-cara mendefenisikan suatu variable dan juga kemungkinan-kemungkinan adanya variable yang secara konseptual sudah didefinisikan oleh peneliti sebelumnya. Khususnya dalam ilmu-ilmu social dan psikologi, pada umumnya gejala atau variable sudah didefinisikan secara konseptual dan operasional dalam buku-buku teori yang ada.

SUMBER-SUMBER REFERENSI
Beberapa sumber kepustakaan yang dapat digunakan oleh peneliti diantaranya ialah
1)      Abstrak hasil penelitian,
      Abstrak hasil penelitian merupakan salah satu sumber referensi yang isinya merupakan intisari penelitian meliputu: tujuan penelitian, masalah penelitian, metode penelitian yang digunakan serta hasil dan kesimpulan penelitian.  Abstrak menelitian merupakan gambaran singkat dari laporan penelitian.  Dengan membaca abstrak pembuat penelitian akan mengetahui metode yang digunakan sehingga dapat memberikan informasi bagi peneliti selanjutnya mengenai celah penelitian yang masih mungkin dan menarik untuk dilakukan.

2)      Review,
      Review berisi paparan yang melakukan telaah kritis terhadap karya ilmiah baik itu berupa buku, artikel ataupun hasil penelitian.  Review akan memberikan gambaran perbandingan beberapa karya ilmiah dan adakalanya pembaca dapat memperoleh pandangan yang berbeda dari karya ilmiaj yang di review.
3)      Jurnal
      Jurnal berisi karya ilmiah yang sebidang.  Kegunaan utama jurnal ialah dapat digunakan sebagai landasan teori karena pada umumnya berisi hasil-hasil penelitian contohnya: Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Jurnal akuntansi dan keuangan, journal accounting Research.
4)      Buku referensi.
      Buku referensi berisi tulisan yang umum dalam disiplin ilmu tertentu. Buku referensi pada umumnya berisi teori-teori baku yang dapat dijadikan pula sebagai salah satu sumber pencarian landasan teori. 
Cara Pencarian
Cara pencarian kepustakaan dapat dilakukan:
1.      Manual yaitu dengan mengunjungi perpustakaan, tempat-tempat sumber informasi
2.      Menggunakan alat bantu dengan komputer.  Komputer  disambungkan dengan Internet sehingga dapat melakukan pencarian secara online.  Caranya sebagai berikut:
û  Carilah web site yang berfungsi sebagai “search engine”, misalnya www.google.com
û  Masukkan kata kunci kedalam kolom pencarian, misalnya “earning management”
û  Klik kata “search” atau “go”, maka anda akan memperoleh alamat-alamat yang berisi masalah yang kita cari terebut.
û  Tip dalam melakukan pencarian di Internet:
û  Tentukan tujuan pencarian
û  Definisikan secara jelas dan detil tipe informasi yang seperti apa yang dibutuhkan
û  Identifikasikan kata kunci (key word), frasa, atau kategori subyek
û  Pelajari mekanisme pencarian dalam web site tersebut, misalnya penggunaan Logika Boolean yang menggunakan operator pencarian utama: AND, OR, NOT. Menggunakan kata AND berarti kita menyempitkan hasil pencarian dalam mesin tersebut. Menggunakan OR berarti kita memperluas hasil pencarian. Menggunakan NOT akan membuat operator menghilangkan munculnya dokumen-dokumen yang tidak diikutsertakan.
û  Selain Logika Boolean, banyak web site menggunakan metode “Relevancy Ranking” atau menggunakan istilah yang dikenal dengan WAIS (Wide Area Information Information Server). Metode ini menggunakan 3 (tiga) ekspresi sbb: ALL (yang mirip dengan penggunaan AND pada logika Boolean), ANY (yang mirip dengan penggunaan  OR pada logika Boolean), dan PHRASE yang mencarikan dokumen yang mirip atau berdekatan dengan yang dicarinya.
Read more »



 
Cheap Web Hosting | Top Web Hosts | Great HTML Templates from easytemplates.com.