http://mitoyono.blogspot.com/

Halaman

Kamis, 23 Desember 2010

MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN PEMERINTAH DAERAH


PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH
Salah satu aspek tujuan dari akuntansi manajemen adalah memberikan informasi ukuran kinerja dari kegiatan yang ada di dalam organisasi. Informasi ukuran kinerja akan sangat berguna dalam pengambilan keputusan organisasi (termasuk di dalamnya adalah pemerintah daerah). Apabila kita dapat mengukur kinerja maka kita dapat melakukan pengelolaan. (If we can measure it, we can manage it).
1.   DEFINISI PENGUKURAN KINERJA
            Kinerja adalah
·          Gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi.
·          Daftar apa yang ingin dicapai yang tertuang dalam penskemaan stratejik suatu organisasi.
·          Secara umum, kinerja merupakan prestasi yang dicapai oleh organisasi dalam periode tertentu.
            Pengukuran kinerja adalah proses mencatat, mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan dan anggaran dalam arah pencapaian misi melalui hasil-hasil yang ditampilkan berupa produk, jasa, ataupun suatu proses pelayanan publik
Dalam mengukur kinerja, diperlukan indikator kinerja. Indikator kinerja pemerintah daerah memiliki karakteristik yang relatif lebih rumit jika dibandingkan dengan indikator kinerja organisasi privat karena indikator kinerja pada pemerintah daerah indikator kinerja non finansial secara lebih dominan dibandingkan indikator finansial.
2. INDIKATOR KINERJA
2a. TUJUAN DAN MANFAAT INDIKATOR KINERJA
Pengukuran kinerja merupakan instrumen di dalam manajemen pencapaian kinerja. Pengukuran kinerja secara berkelanjutan akan memberian umpan balik, sehingga upaya perbaikan secara terus menerus akan mencapai keberhasilan di masa mendatang. Dengan informasi pencapaian indikator kinerja, pemerintah daerah diharapkan dapat mengetahui prestasinya secara obyektif dalam periode tertentu. Kegiatan dan program pemerintah daerah seharusnya dapat diukur dan dievaluasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengukuran kinerja merupakan alat manajemen untuk
  1. Memastikan pemahaman para pelaksana dan ukuran yang digunakan untuk pencapaian kinerja
  2. Memastikan tercapainya skema kinerja yang disepakati
  3. Memonitor dan megevaluasi pelaksanaa kinerja dan membandingkan dengan skema kerja serta melakukan tindakan untuk memperbaiki kinerja yang telah disepakati
  4. Menjadikan alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam upaya memperbaiki kinerja organisasi
  5. Mengidentifikasi apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi
  6. Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah
  7. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara objektif
  8. Menunjukkan peningkatan yang perlu dilakukan
  9. Mengungkap permasalahan yang terjadi
2b. PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA
Terdapat banyak definisi mengenai indikator kinerja. Indikator kinerja ada yang mendefinisikan sebagai nilai atau karakteristik tertetu yang digunakan untuk mengukur input maupun output. Indikator kinerja juga didefinisikan sebagai alat ukur yang digunakan untuk menentukan derajat keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Salah satu definisi lagi menjelaskan bahwa indikator kinerja adalah suatu informasi operasional yang berupa indikasi mengenai kinerja atau kondisi suatu fasilitas atau kelompok fasilitas. Indikator merupakan alat yang digunakan untuk menjelaskan mengenai suatu kondisi. Apabila sesuatu kondisi dikatakan “bagus”, kriteria apa yang digunakan untuk menjelaskan mengenai hal yang disebut “bagus” tersebut. Apabila dikatakan seseorang sudah “paham”, apa yang digunakan untuk menjelaskan mengenai tingkat pemahaman tersebut. Untuk menjawab hal tersebut dibutuhkan suatu indikator yang dalam hal ini adalah indikator kinerja yaitu indikator yang menjelaskan mengenai kinerja. Hal-hal yang direncanakan akan menjadi kinerja suatu organisasi akan diukur keberhasilan pencapaiannya dengan menggunakan indikator kinerja.
1.    Indikator yang komprehensif tidak hanya memperhatikan aspek output saja, namun juga memperhatikan faktor-faktor sebelum output didapatkan dan aspek
2.    Setelah output itu dicapai. Dengan demikian kinerja pemerintah daerah yang didasarkan pada pelayanan yang diberkan kepada publik didasarkan pada indikator-indikator: masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefits), dan dampak (impact)
3.    Indikator input adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran. Indikator ini dapat berupa dana, sumber daya manusia, kebijaksanaan/peraturan perundang-undangan, dan sebagainya.
2c. SYARAT-SYARAT INDIKATOR KINERJA
Indikator terdiri dari angka dan satuannya. Angka menjelaskan mengenai nilai (berapa) dan satuan memberikan arti dari nilai tersebut (apa). Angka yang digunakan sebagai indikator kinerja menghasilkan beberapa tipe indikator kinerja. Ada beberapa tipe indikator kinerja yaitu kualitatif, kuantitas absolut, persentase, rasio, rata-rata, dan indeks. Terdapat banyak sekali ukuran yang dapat digunakan sebagai indikator kinerja. The University of California menggunakan tes SMART yang merupakan lima kriteria sebagai referensi untuk menentukan kualitas suatu indikator kinerja, yaitu:
1.       S=Spesific. Indikator kinerja harus cukup jelas dan terfokus sehingga tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda. Asumsi-asumsi serta definisi harus disertakan harus mudah diinterpretasikan.
2.       M=measurable. Indikator kinerja harus dapat dikuantifikasikan dan dapat dibandingkan dengan data yang lain secara obyektif. Indikator yang baik sebaiknya juga dimungkinkan untuk dapat dianalisis secara statistik.
3.       A=Attainable. Indikator kinerja yang telah ditetapkan akan berguna apabila data mengenai target dan realisasinya dapat diperoleh. Indikator kinerja yang ditetapan harus dapat mempertimbangkan ketersediaan data agar dapat digunakan sebagai indikator kinerja.
4.       R=Realistic. Sama halnya dengan kriteria “dapat dicapai”. Indikator kinerja yang ditetapkan harus dapat mempertimbangkan keterbatasan organisasi termasuk yang terkait dengan masalah biaya. Pemilihan indikator kinerja harus mengkalkulasi manfaat yang akan diperoleh dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan data hingga mengolah data tersebut menjadi informasi. “R” dalam kriteria SMART kadang-kadang diatributkan kepada Relevan. Indikator kinerja yang dipilih seharusnya yang terkait dengan ukuran-ukuran yang relevan untuk mengukur keberhasilan pencapaian program dan tujuan organisasi.
5.       T=Timely. (Ketepatan waktu). Indikator kinerja harus mempertimbangkan pelaksanaannya di dalam suatu kerangka waktu yang telah ditetapkan.
Bidang kehidupan atau sektor/program pembangunan sangat beragam, indikator kinerja dan cara penerapannya untuk bidang fisik dan non fisik tidak selalu sama. Berikut ini contoh indikator kinerja
·      Tingkat kecepatan pelayanan
·      Tingkat ketepatan pelayanan
·      Tingkat kenyamanan
·      Tingkat kemurahan
·      Jumlah SDM
·      Kualitas SDM
·      Kelancaran transportasi
·      Kesejahteraan Masyarakat
Penentuan indikator-indikator di atas ke dalam masing-masing kelompoknya (input, output, outcome, benefit, impact) sangat tergantung pada bentuk kebijakan yang diberlakukan, jenis program, dan jenis kegiatannya.
2d. MANFAAT INDIKATOR KINERJA
Manfaat Indikatior kinerja yaitu:
  1. Kejelasan tujuan organisasi pemda
  2. Mengembangkan persetujuan pengukuran aktivitas
  3. Keuntungan proses produksi harus dipahami dengan jelas
  4. Tersedianya proses produksi harus dipahami dengan jelas
Tersedianya pembandingan kinerja dari rganisasi yang berbeda

1 komentar:

Unknown mengatakan...

sumber.. pustaka dari mana?

Posting Komentar



 
Cheap Web Hosting | Top Web Hosts | Great HTML Templates from easytemplates.com.